Pages

Jumat, 03 September 2010

Hidup dan Kehidupan

Apa sih sebenernya yang kita cari saat ini ? Saat nafas masih setia berhembus ? Saat mata masih bisa untuk melihat ? Bahkan telinga pun masih kerap mendengar ?. Penulis sendiri pun masih bingung. Ada yang bilang manusia itu terbagi atas dua kelompok, yang pertama manusia yang mentingin prestasi dia; kedua, manusia yang gag terlalu peduli pada prestasinya, selama ada orang di sampingnya dia pasti bakalan bilang ‘tenang , tenang ..”, intinya manusia suka temenanlah. Masuk kekelompok manusia yang manakah kita ?
Kalo ada yang nanya tugas sebagai pelajar apa sih ? pasti pada bilang “belajarlah..”. Yang mendengarpun langsung berpikir, tentang matematika, biologi, kimia, fisika, dan ilmu pengetahuan lainnya. Namun, kapan seorang Pelajar belajar tentang kehidupan? Padahal di hidup itulah dia bisa berdiri. Memang sih tanpa ilmu, seseorang dianggap bukanlah apa. Tapi, ada yang pernah mikir gag, lebih bagus orang yang berilmu tanpa solidaritas atau solidaritas tanpa ilmu ?.
Menurut penulis, untuk hidup bukan hanya ilmu saja tapi sikap juga. Sikap bagimana seorang makhluk bernama manusia bisa berinteraksi dengan kehidupan tempat ia berdiri. Kenapa penulis berkata sepeprti itu, katanya sih dari pengamatan yang dilakukannya selama ini. Kenapa lebih solid orang yang gag pinter-pinter banget dari pada orang pinter, maksudnya pasti orang yang pinter agak sedikit sombong daripada orang yang biasa. Malahan orang yang biasa itu yang bisa lebih mengerti bagaimana perasaan orang. Apa sih penyebabnya ? padahal kalo di pikir, orang pinter gag bakalan ada tanpa orang biasa. Sama kayak orang kaya mandang orang miskin. Pasti bawaannya rendah banget, padahal kalo gag ada orang miskin, orang kaya bukanlah apa.
Di tulisan ini, bukan maksud hati ingin marah atau apa terhadap orang pintar atau orang kaya. Penulis hanya bingung pada kehidupan saat dia berdiri sekarang dan berharap, kita semua bisa menganggap ada semua manusia yang hidup. Penulis ingin semua orang bisa punya rasa solidaritas terhadap sesama. Kalo petani gag ada gimana ? apa kita bisa masak beras ? atau gimana kalo tukang becak dan supir angkot gag ada ? saat itu panas terik, padahal kita ingin pergi ke tempat yang jaraknya 5 km dari rumah, sedangkan kita gag punya kendaraan.
Menurut penulis, kita hidup itu untuk saling ngelengkapi. Kita gag bakalan bisa hidup dan berdiri sendiri, bahkan Hulk atau Fantastic Four sendiri mungkin gag bisa. Kalo semua orang pada baik semua, pasti dunia aman, dan ujung-ujungnya penjara kosong.


Orang yang baik adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain
 

(c)2009 note pad. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger