Pages

Kamis, 06 September 2012

Empat hari, Istimewa !

Tanggal 28 Agustus 2012, pagi itu aku telah menginjakkan kaki kekampus baruku, upacara pembukaan penerimaan mahasiswa baru. Ternyata kawan-kawan sejawat telah menanti di tempat lain untuk teknikal meeting ospek hari besok. rasa senang karena bertemu kawan bercampur dengan rasa takut menghadapi ospek keesokaan harinya. Kelompok 17, itulah teman senasibku untuk empat hari kedepan. Kata smbutan dari beberapa dosen-dosen disampaikan sebelum pembacaan hal ikhwal untuk ospek. Kau ingi tahu apa saja yang harus kami pakai untuk esok, hari pertama ospek ? Kuberikan daftarnya ya. 1. Baju lengan panjang putih, dengan celana hitam 2. rompi karung putih dengan dua kantong di bawah kanan dan kirinya 3. Tas punggung karung coklat. 2. Sepatu hitam kulit dengan kaus kaki merah kuning mengikuti tali sepatu yang warnanya merah kuning juga 4. Jam tangan kacang panjang dengan tali rafia 5. Tali pinggang tali rafia tiga warna dengan digantung 3 kaleng berisi masing-masing tiga buah kelereng yang berbeda jenis 6. Papan nama dari kardus yang digantung dengan tali rafia di leher. 7. Kalung dengan 6 buah kulit jengkol 8. Topi kardus dengan ketinggian hampir 30 cm 9. kaca mata 3D dari air minum kemasan gelas. Itu hanya tributnya saja, ada juga beberapa bahan makanan yang perlu dibawa dan ada ketentuannya juga. Diakhir acara para anggota dari kelompok 17 ini memilih untuk berkumpul. Aku menemukan banyak wajah-wajah baru, pribadi baru dan bahasa-bahasa baru. Sekitar ada enam belas orang anggota dalam kelompokku. Ketua kelompok telah ditentukan oleh panitia, sebut saja namanya Hugo. Cowok kedatangan dari jakarta yang ingin menimba ilmu dikampung halamanku. Ada juga Arum , cewek kedatangan Purworejo. Banyak macam, banyak juga ciri khasnya. Sekitar pukul 3 sore, kami mulai menyusun rencana, bagaimana menyelesaikan semua tugas dengan segala peraturan yang dulu rasanya sedikit sulit sedangkan pukul 5.30 pagi besok kami harus sudah baris di kampus kami lagi. Akhirnya kmi memutuskan untuk bekerja sama dan saling bagi tugas. Aku dan Sarah, teman satu kelompok juga, kebagian tugas untuk membeli buah jakun, kardus, kulit jengkol dan kaus kaki kuning 9 pasang dan merah 9 pasang. hampir lupa, kami juga membli 144 kelereng tiga jenis dengan perbandingan yang sama. Seingatku, kami mebagi menjadi tiga kelompok belanja, yang cowok kebagian tugas menari 16 karung putih dan 16 karung coklat, kwat, barang-barang bekas, sedangan grup cewek lainnya kebagian mebeli alat-alat tulis yang akan kami perlukan selama ospek berlangsung. pukul 4 sore, kami berkumpul untuk bertarung menyelesaikan tugas kami. Sebut saja namanya Leo, ia langsung mengambil tempat untuk membuat jas dan tas kami, sarah membuat kaca mata 3D, Kiki dan aku membuat topi, rasanya terlalku panjang untuk aku menceritakan semuanya. Kau tahu kenapa ku ingin meceritakan bagian ini, setidaknya aku mengerti maksud dari segala tugas kami dahulu. Bila tugas tidak sebanyak itu, tidak mungkin kebersamaan diantara kami mulai terjalin kuat, rasa senasib yang tingi tidak mungkin begitu terasa untuk sekarang. Sekiatr pukul 8 malam kami menyelesaikan atribut kami. Sudah terlalu malam, kami memilih untuk menyudahinya dan melanjutkannya dirumah. hei, aku tak tahu apa yang mereka kerjakan dirumahnya, mari kalian dengar ceritaku saja ya. sekitar jam 9 malam aku telah sampai dirumah. Teras rumah menjadi temapt kerjaku, hingga pukul 4 pagi besoknya aku menyelesaikan semua atribut dan perbekalan untuk hari pertama ospek. Selama empat haru berlangsung ospek kampus. Tidak tidur, Lupa makan sudah menjadi kebiasaan di empat hari itu. bagi diriku sendiri, banyak hal yang telah kudapatkan selama empat hari kemarin. Sebut sja dengan rasa senasib sepenanggungan , dimana kami harus merasakan hal-hal yang sama, merasakan keakitan bersama-sama, tidak adal lagi ruang bahkan celah yang memisahkan kita, bahwkan agama sekali pun.Kami berkumpul menjadi satu membangun rasa kemanusiaan antara sesama tidak peduli dia itu siapa, warna kulitnya apa, bahasanya apa, yang kami tahu hanyalah kami mahasiswa baru yang dituntut untuk harus dan wajib kompak diantara kamj. sunggub luar biasa pelajaran yang aku dapatkan saat-saat kemarin itu. Sudah menajdi rahasia umum bahwa ospek itu terkenal dengan bentak-bentakan senior, mata yang melotot , wajah yang harus menunduk ketika berhdapan dengan senior, jalan yang membungkuk ketika lewat dihadapn senior. Tapi ingat, tidak pernah ada kekerasan dan ospek hanya ada 'senioritas abadi'. tapi percayalah, itu semua mereka lakukan semata-mata untuk kebaikan para calon adi-adik barunya. mereka ingin membuat adik-adik mereka layak menjadi mahasiwa yang seutuhnya, layak disebut menusia yang kuat dan tangguh. bukan manusia yang lemah, yang mampu kenan goncngan kala badai mengahdang. mereka hanya ingin membuat aku, adik barunya, layak berdiri tegak disamping mereka. Yah , tepatnya latihan mental. Itulah yang dilakukan oleh para senior> Kau lihat kan, bukankah sunggu mulia apa yang mereka lakukan untukku dan teman-temanku yang lain ? Buat calon mahasiswa yang akan datang, jangan takut menghdapi ospek, di universitas mana pun. Percayalah itu akan membuat kalian menjadi manusai yang jauh lebih baik lagi. Malam di hari terakhir, adalah malam paling indah buat mahasiswa baru fakultasku. malam itu para kakak senir telah menyiapkan acara istimewa untuk para adiknya. Kau tahu apa yang paling membahagiakan buatku ketika para kakak dan dosen mengucapkan "selamat datang wahai adik-adik kami, selamat datang dikeluarga besar kita, kalian telah menjadi adik-adik buat kami semua". Rasa haru tiada taru menyelemuti kami para mahasiwa baru. Tidak ada bentak-benatakn itu lagi yang ada hanyalah senyum hangat para kakak-kakak baruku. Pelukan datang membanjiriku, tidak hanya dari teman sekelompokku, kakak-kakak senipor juga memeluk kami, para adik barunya. Nilai tambah lagi buat mereka, para kakak baruku, mereka dengan lebar membuka diri untuk memeluk kami padahal kami tahu saat itu baju kami diwajibkan tidak diganti selama empat hari ospek, nmun tridak ada rasa jijik pada mereka menghadapi kami semua. Masih banyak hal lain yang ingin aku ceritakan. Aku ada kuliah setelah menulis ini. Buat calon mahasiswa, sekali lagi aku peringatkan jangan ada alasan untuk tidak mengikuti ospek saat kalian diterima di universitas yang kalian impikan. Demi apapun itu aku berani yakin, engkau tidak akan pernyah menyesal untuk mengikuti ospek justru merugilah engkau bila engkau tidak ingin ikut ospek. Untuk teman-teman mahasiswa baru yang membaca ini, ditunggu ya cerita-cerita kalian tantang kampus baru kalian. Bila ada hal yang ingin kalian tanyakan padaku, tanyakan saja lewat komentar di tulisan ini. Aku berharap, aku bisa membaca tulisan tentang ospek dari Nastiti Athari Paramadina di STIS Jakarta, Ridha Khairiyah di Universitas Andalas Padang, Qori Fajar H. di Universitas Brawijaya Malang, Abdul wahid di ITB Bandung. Dan ceita-cerita lain dari para patrung hujan , keluarga besar KAPAS. Terima kasih untuk semuanya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 note pad. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger