Pages

Sabtu, 12 November 2011

For She and He

Entah dari mana aku menulisnya, mungkin karena aku tak sanggp menceritaknnya atau aku tak pernh tahu ujung masalahku.
Kadang aku merasa terlahir sia-sia. Tiada berguna sama sekali. Lihatr saja lagi-lagi aku salah dalam melangkah.
Aku tak menyangka bahwa seseorang telah merasa tertekan karena diriku. Tuhan maafkan hambumu. dan untukmu wahai saudarku, bukan aku bermaksud untuk merusak kebahagianmu atau apapu yang kau anggap tentangku. Demi Tuhan, aku hanya ngin melihat kau dan dia bahagia. .
Bukan maksudku untuk menjauhkanmu dari dia, hanya saja aku ingin membuat kalian jauh lebih bahagia, hanya itu mkasudku. Bukan ingin melihat mu sengsara karena harus menjauh dari dirinya. Demi tuhan, bukan itu maksudku . Aku hanya ingin mencoba memperbaiki suasana di antara kalian. Aku ingin kalian tetap merasa kebahagian, aku ingin kalian tetap bersama. Hanya itu mauku .
Aku bermaksud untuk memperbiki caramu menyayanginya, aku ingin membuat kau mengerti apa yang sebenarnya dia rasakan. Setelah itu terserah kau dengan cara apa kau memperbaiki hubunganmu dengannya . Tugasku hanya ingin memperjelas segalanya, hingga akhirnya kalian tetap bahagia. Bukan maksudku untuk melihat kau bersedih ....
Saudaraku , mungkin kau tak pernah mengangapku sahabat, bahkan mungkin kau tak pernah mengangapku ada. Tapi percayalah bahwa kau termasuk sahabat terbaikku. Aku ingin melihat kau bahagia dengan dia yang merupakan sahabat terbaikku juga. Karena kalian adalah orang-orang yang kusayangi..
Bila kau merasa tertekan dengan semua ini, kenapa kau harus bilang sekrang, kenapa tidak dari dulu. Maafkan aku yang lancang telah mengekangmu dengan berbagai teori-teori dan penjelasan yang mungkin tidak berguna sama sekali. Mohon maafkan aku.
Rasanya kini aku tersadar, bahwa aku memang lebih baik pergi dri kehidupan kalian saja. Aku akan berhenti mencapuri urusan tentang kau dan dia. Toh, bila semuanya malah jadi lebih indah, kenapa tidak ? Maka aku akan menjadi orang yang sangat menyesal bila aku tetap berada di antara kalian. BUkan ingin membantu kalian, aku malh merusak segalanya.
Terima kasih atas kejujuranmu selama ini. Terima kasih telah membuka mataku. Bahwa aku memang terlalu mulia untuk di anggap sebagai seorang manusia. Aku akan keluar dari jalurku selam ini, mencoba untuk berhenti menjadi perusuh diantara kalian. Sekali lagi mohon maafkan aku....
...
.....
.......


Untukmu Saudaraku , Ikhsan H & Nastiti A

Sabtu, 15 Oktober 2011

Letter for God

Zahra Yahya ...

Beruntungnya gadis riau itu, Tuhan.

Menjadi temanmu adalah apa yang aku inginkan, menjadi kekasihmu adalah apa yang aku impikan.

Lebih dari 1000 malam kulewati hari bersamamu. Telah banyak kenangan indah tercipta dibenakku. Membuat aku semakin lemah untuk bisa melupakanmu. Rasanya ingin bibir ini mengatakan, bahwa aku sangat menyayangimu, aku sangat butuh engkau sebagai penyelemat kehancuran jiwaku. Tuhan, kenapa kau berikan aku kenyataan yang sangat pahit ..

Semua orang bilang "sabar yah put, semua cuma soal waktu" . Tuhan... mereka begitu mudah mengatakannya. Tapi lihatlahku, tak bisakah kalian lihat kepedihan dalam tawaku ? ooo Tuham , rasanya aku tak sanggup untuk semua.
Sesakit apapun peraaan ini disakiti olehnya, masih saya aku memangil namanya kala sepi menyerangku. Tuhan, apa lagi yang harus kulakukan.

Aku ingin qori tahu bahwa aku hancur, karena apa ? karena aku ingin dia memilih aku, bukan dia. aku ingin qori tahu bahwa aku menangis membayangkan wajahnya, berharap qori akan bertanya "pti knapa?" oooo Tuhan untuk mendapat kepedulianya saja, aku harus rela mengeluarkan air mata itu lagi.

Tapi Tuhan, aku ingin qori bahagia. aku ingin qori tersenyum setiap malam kala tidurnya. Tuhan, aku ingin tiada kesedihan yang menaunginya. Dan aku ingin, akulah yang menjadi pelipur laranya. oooo Tuhan, sampai kapan aku harus memendam segalanya. ataukah memamng rasa sayang gadis riau itu jauh lebih besar dari rasa sayangku untuk qori ? aku rasa memang iya, buktinya qori lebih memilih gadis itu di banding aku.


Tuhan, kenapa harus gadis itu ? Inikah yang terbaik untukku ? Aku percaya bahwa apa yang Kau berikan adalah yang terbaik untukku, tapi kenapa kenyataan sepahit ini yang kau berikan padaku ? Padahal kau tahu, pada saat ini hal terindah bagiku hanyalah hambaMu yang bernama Qori Fajar Hermawan. Tuhan Tuhan, harus seberapa banyak lagi air mata yang harus ku keluarkan untuk seuntai senyum bahagia di bibirku. Ataukah aku yang teralu meminta kepadaMu ?? Tuhan , aku yang lebih dulu mengenal qori dibanding gadis itu, aku yang selalu mendoakan dia walau dia tak pernah tahu. TUHAN !! kenapa qori mememilih gadis itu ?!!! Bisakah kau berikan sedikit kalimat yang mampu menghetikan derai air mata ini ...

Tuhan bila kudiberi kesempatan, izinkan aku untuk mencintanya,.
namun bila waktuku telah habis dengannya, biar cinta hidup sekali ini saja..

Tuhan aku ingin qori bahagia, walau kini ku tahu bukan aku yang membuat senyum dibibirnya. Bukan aku yang dipanggilnya kala kesepian . Tapi izinkanlah aku untuk memastikan dirinya selalu dalam kebahagian. Izinkan aku utnuk bisa mendoakannya selalu., ..

Jumat, 26 Agustus 2011

Hidup ini Berat !

Sobat, hanya pada au menuliskan segalanya. Entah kenapa, walau kerjamu hana diam saja tapi aku tetap ingin selalu bisa bercerita padamu, padahal kau tahu aku punya 2 sahabat yang sangat kusayangi. Tapi maaf sahabatku, bukan aku tak menganggap kalian, tapi ada sebagian rasa di hati ini yang aku tak tahu apa namanya, perasaan ini melarang aku untuk menceritakan semua bebanku pada kalian berdua.
Sobat, sungguh aku ingin menangis, ingin teriak, melampiaskan segala yang ada. Aku ingin mengatakan bahawa aku marah, aku ingin mengatakan bahwa aku cemburu, aku ingin megatakan bahwa aku iri. Tapi dayaku tak ada Sobat... Aku hanya terdiam, melihat diri yang semakin hancur dibuat perasaan ini.Aku hanya menangis, dan terus menagis. karna aku memang tak tahu apa yang harus kulakukan.
Sesungguhnya aku butuh pelukan dari hamba Mu ya Allah. aku butuh genggaman tangan yang menguatkan aku dalam melewati rintangan hidupku Ya Allah.Bolehkah aku memintanya padaMu, atau aku memang terlalu hina untuk memintanya dariMu ...
Tuhan , bila kau izinkan aku ingin berada di duniamu, tidak di duniaku sekarang. ..

Minggu, 21 Agustus 2011

Saat Malam Tiba

Aku hanya berdiri terpaku menatap langit. Pandanganku kosong, terukir raut sendu di wajahku sama seperti langit yang mendung kala itu. Kesepian yang melanda jiwaku sudah memakan sebagian dari kewarasanku. Tak terhitung lagi malam-malam yang ku lewati bersama kesendirian. Hanya dialah temanku kala senja menjemput gelap.
Ku akui , sampai sekarang aku belum mampu terlepas dari bayang-bayangmu , Ri... Entah sampai kapan aku terus seperti ini, belum merelakan dirimu dengan yang lainnya. Maafkan aku atas perasaanku ini.Maafkan... Aku tak punya daya untuk menghapusnya. Mungkin bila aku mati nanti rasa itu juga mati.
Ri , tak bisakah engkau kembali seperti dulu, seperti janjimu padaku dulu. Maaf bila aku terlalu lancang untuk menagih janji itu dulu. Tapi memang sesungguhnya aku terlalu berharap untuk menjadikan janjimu itu kenyataan.
Tapi , sekarang rasanya kau telah menjauh dariku. rasanya tak ingin diusik lagi oleh kehadirannku, tak ingin mengingatku lagi. jangan katakan tidak untuk itu. matamu telah mengisyaratkan semuanya padaku.
Bila aku boleh jujur tentang aku yang sebenarnya, sungguh kacau diriku sekarang, sangat berantakan. Tahukah engkau, tiap malam hingga larut aku selalu menunggu kabar berita dari dirimu. Tahukah engkau tiap hari terangkai khayalan indah saat bisa bersamamu.
Najla, sugguh beruntung gadis itu. paras jelita, seperti hatinya. Ingin rasanya aku sepperti dia, tapi aku tahu aku adalah aku. Saat ini perahu hatimu telah tertambat di pelabuhannya. Sungguh menyakitkan buatku.
Tapi semakin hari, aku mencoba untuk mendewasakan segala perasaan yang ada, melebarkan ruang tiangkap pengertian. Kucoba untuk merelakanmu dengan Najla. Aku tak ingin kau bersedih, aku hanya ingin kau bahagia. Dan aku sadar kebahagianmu bukan denganku Ri.
Ku coba tersenyum didepanmu, kucoba membiasakan segala keadaan. Walau tanpa kau tahu, jiwaku luluh lantah, berantakan. Ku kuatkan jiwaku untuk melewati hari dengan kesendirian, KU yakinkan hatiku untuk tetap melewati malam walau dalam kesunyian. Aku hanyalah mengirimkan doa yang tulus untuk dirimu dan Najla. Semoga kalin cepat bersatu. Mudah-mudahan dengan melihatmu dengan Najla bahagia, aku bisa lebih tenang untuk meninggalkan dunia ini. ..

Kamis, 23 Juni 2011

“ ASTEEEEERR ! Dari mana saja dirimu , hah ? Jam segini baru datang. Ya ampun, kau tahu tidak ?”
“ Ni anak bikin malu orang aja ! Sekalian aja pake toa manggil aku, acem manggil di hutan aja ! apaan sih emangnya ? Diriku kan baru datang tak tau apa-apala.”
“ Is , sumpah, aku gag nyangka bakalan kayak gini ujungnya. Terima kasih gusti ..”
“ Apaan sih Anggrek nie ? Jangan setengah-setengah ngomongnya neng, yang jelas. Dirimu jadian ma si Putra ? Ya ampun, kok bilangnya baru sekarang sih ? Makan-makanla..”
“ SARAP ! ! Ngarang dirimu, Aster ! Tadi, aku kan liat papan pengumuman tentang kelas kita nanti. Kau tahu tidak, kita semua sekelas . Yeeeeee… !
“ Hah ? ?serius , Ngrek ? kita semua sapa ? Anak SMP kita ngumpul dikelas yang sama ? Ya ampun, banyak banget muridnya kalo gitu, ckckck..”
“ Yee ni anak. Bukanla, maksudnya kita berempat, dirimu, aku, Melati, dan Mawar..”
“ Hah ? Serius ? Kita sekelas ?
“ Serius dah bubar kale, Aster..”
“ Serius seeutik atuh neng “
“ Hehehehe. Ya iyalah. Udah ah, kelas yuk.. Mawar sama Melati udah nungguin kita dari tadi nih,”

Suasana SMA Tunas Bangsa begitu ramai. Namanya juga hari pertama masuk sekolah. Apalagi hari ini juga hari pertama bagi murid-murid baru, seperti Anggrek, Aster, Mawar, dan Melati. Mereke terlihat sedikit kikuk, dengan suasana sekolah yang baru . Inilah langkah awal mereka masuk ke dunia SMA. Masa yang harus mereka jalani buat ngejar cita-cita dan cerita cinta mereka.

“Stttt, Aster, Liat deh dia kan ketua MOS kita dulu. Sekelas juga kita ma dia rupanya .”
“ Hah, mana ? Oh, itu.. Hai, sekelas nie kayaknya kita, dirimu ngikut-ngikut aja pun. Hehehe.” Sapa Aster pada cowok dengan ransel hitam di bahunya, tampak wajahnya terlihat kaget di sapa tiba-tiba.
“Eh, hai .. Mana pula, dirimu yang ngikud aku. Aku kan ketua mu. Jadi kau sebagai bawahan ku yang ngikut. Hehehehe, becanda. “
“Iya juga sih, tapi kan dulu. Sekarang tak lagi . “ Jawab Aster sambil berlalu meninggalkan cowok itu. Memanglah, dia yang nyapa , dia yang ninggalin pergi. Dasar !
Ruangan kelas X- A nampak begitu ramai. Murid-murid mengobrol dengan kelompoknya masing-masing, tak terkecuali. Ada yang membuat lingkaran, atau duduk melingkar di ubin, ada juga yang berdiri di depan pintu menunggu kedatangan guru kelas.

Mentari bersinar terang saat ini, hari yang cerah, guman Aster. Aster melangkah sambil bersiul kecil menuju kelasnya. Terlihat teman-temannya asyik dengan obrolan paginya, huh ! pagi-pagi sudah bergosip, celutuk Aster dalam hati.
“Assalammualaikum !”
“Waalaikum saaalam” Jawab teman-temannya kompak. Mereka tertawa kecil melihat Aster bengong mendengar jawaban salam mereka.
“Kenapa. Ter ? Nanti tidak di jawab, di bilang berdosa, sekarang di jawab, melotot dia . Cemananya ? “ Komentar Mawar pada Aster, yang di sambung oleh tawa Melati, Anggrek dan teman-temanya.
Aster tertawa mendengar komentar teman-temannya. Dia melangkah menuju kursinya yang berada di seberang pintu kelas mereka.
“Aster, mana ? udah siap semua kan ? yang tadi malam aku suruh udah di kerjakan ? Bahan-bahannya udah di print semua kan ?” Tanya Fahri beruntun .
“Astaga ! Ini anak, sabar sedikit napa, Ri. Tas aja masih di punggung ni, belum juga duduk. Udah di tanyain, berantai pula. Sadis sangat ! Udah semua kok, tenang sajala dirimu disana. Dirimu tinggal duduk manis sambil senyum-senyum ja .” Jawab Aster dengan sedikit melotot menatap Fahri sambil menujuk tempat duduk Fahri. Siapa yang tidak marah, baru saja sampai, sudah di serang pertanyaan.
“Ya maafla. Aku hanya takut aja belum siap, mana tau ada yang lupa biar di kerjain maksudnya. Tapi, kalau memang sudah siapa semua, ya itu lebih bagus” Setelah selesai berkata, Fahri melangkah kembali ke tempat duduknya .
Aster bengong melihatnya . Huh ! kog ada sih makhluk kayak gitu, ya Tuhan beri kesabaran pada Aster untuk menghadapi Fahri, gerutu Aster dalam hati.
“Ha ha hak. Sabar Ter, Kalau ngadepin Fahri harus sabar, jangan marah-marah” Melati berkata sambil cekikian melihat muka cemberut Aster gara-gara ulah Fahri.
“Alah , tenang aja, Mel. Aster mana mungkin marah ma Fahri, tak sanggup dia untuk memarahinya,. Bukan begitu saudara Aster ?”goda Lina sambil mengedipkan mata ke arah Fahri dan Aster.
“HAH ??? Maksudnya apa ni ? Atas dasar apa anda berkata seperti itu kepada saya, wahai saudara Lina ? “ Tanya Aster yang terkejut mendengar perkataan Lina barusan .
“ Eh ! Kenapa pula dirimu berkata seperti itu, bagus sekali ya ..” Komentar Fahri pada Lina. Dia pun tak kalah terkejutnya mendengar perkataan Lina tadi.
“Sudahla, kalian mengaku saja. Bukti telah aku temukan.. Lihat aja woy, di inbox HP Fahri isinya Aster semua, dari atas sampe bawah, ratusan lagi, Aster juga, inbox HPnya isinya Fahri semua. Hahahak, hayo, kalian ada apa nie ?” goda Lina lagi, sambil menunjukkan Inbox HP Fahri ke seluruh teman-teman kelas ..”
“Ciye ciye …, makan-makanla” Teriak warga kelas, menyoraki mereka berdua .
Hmm, gimana Aster dan Fahri ? Mendengar jawaban dari Lina, mereka langsung saling bertatap, sambil tersenyum. Mereka tak bisa bilang apa-apa lagi. Pipi mereka terlihat merah, kalian tahu kenapa ? , baguslah kalau sudah tau, penulis tak perlu memberitahu lagi.^-^







Aku tak bisa melanjutkan cerita ini …, huft !
Kenapa ? aku pun tak tau ..
Untuk menulisnya saja, tangan ini terlalu berat , aku tak sanggup dengan ending cerita seperti ini . . .

Ku sadari kembali, dirimu telah jauh dari sini ..
Meninggalkan diriku sendiri. Sepi …
Hati ku kosong , jiwa ku hampa tanpa dirimu. Kadang ku berhenti dalam langkah ku, berharap kau mengejar ku, namun aku tahu semua itu hanya mimpi bagi diri ini.
Kau ,lelaki empat huruf ! aku kehilangan dirimu , tepatnya kehilangan kasih sayang mu, kehilangan sapa rindu yang dulu kau beri padaku, . . .
Kau tahu , langkah ku semakin hari, hari semakin lemah. Jauh sangat lemah, sebelum kau meninggalkanku. Aku tak menyalahkanmu , aku hanya mencoba bertahan sekuat diriku, namun aku sadar diriku bukanlah apa tanpa mu..
Kini, aku lebih suka sendiri, tanpa ada keramaian, tanpa ada suara . entahlah , aku tak mengerti pada perasaan ku sendiri. Ingin rasanya aku curahkan isi hatiku, namun pada siapa ? aku tag bisa , sungguh tak bisa … padahal sudah berulang kali kau mengingatkkanku, agar selalu cerita pada mu . maaf , aku tak bisa ..
Semua ini demi kebaikan. Biarlah aku tersiksa seperti, memendam rasa ini sendirian . aku tak ingin kau tahu tentang isi hatiku sekarang . mungkin nanti ,saat semua telah membaik, entah kapan…
Semakin ku ingin melupakanmu semakin jelas kenangan bersamamu berputar ulang dalam memori otakku . apa yang harus ku lakukan ? bantu aku , lelaki empat huruf …
Aku berharap apa yang ku rasakan sekarang ,hanyalah mimpi buruk ku. Maka ku coba untuk tidur dan berharap , saat aku bangun aku telah keluar dari mimpi itu , dan ku lihat kamu masih di sisiku. Namun saat ku terbangaun , aku sadar , itu semua adalah nyata . dan kulihat kau telah berjalan pergi meninggalkanku . ku coba untuk mengejarmu , namun sayang , kau telah terlalu jauh meninggalkanku di sini . .
Hati ku hancur …
Tapi biarlah , ku hormati semua keputusan yang ada. Walau aku tahu , semua itu membuatku sakit. Bagaimana mungkin aku di suruh untuk terbang , saat sayap-sayapku telah patah oleh mu.
Aku tetap disini , menuggu uluran tangan dari mu , agar ku bisa bangkit kembali. Aku tak pernah berubah, tetap menyayangimu dengan setulus-tulusnya hatiku. Maaf, mungkin ini terlalu lancang , tapi aku tak kuasa untuk menghapus rasa yang kau beri padaku dulu, kau sendirilah yang membuat rasa ini menjadi begitu kekal terukir di relung hatiku . jangan salahkan aku ! . hanya itu permintaan ku , karna hatiku cukup bahagia saat bisa mencintai mu ..
Jangan pernah perdulikan aku atau perasaanku ! aku tak ingin di kasihani. Teruskan perjalananmu menemukan kebahagian yang kau cari , yang kau rasa tak pernah kau dapat dari ku .biarkan aku di sini , mengobati luka ini sendiri …
Aku akan tetap berada di belakang mu . melihat mu, tepatnya mengintip mu dari kejauhan … berharap bisa menikmati senyum yang terulas di wajah mu , berharap dapat mendengar cercahan tawa yang keluar dai bibir mu .

Rabu, 22 Juni 2011

GALAU

Bukan hanyalah sekedar kumpulan huruf-huruf, tersirat lah sebuah makna. Mewakili permintaan hati untuk saat ini. Ingin kuhalau , tapi tiupannya begitu kuat, hinga diri ini terhempas tak berdaya. Kini aku terperangkapnya, terkunci .. dan sekarang aku tak tahu bagaimana aku bisa keluar.
aku galau ! sungguh GALAU ! diriku sendiri tak mampu mengendalikannya. dan celakanya semua ini gara-gara mereka, semua orang yang sangat sangat aku sayangi . Entah memang karena mereka atau aku yang terlalu berlebihan untuk menanggapi semua tingkah laku mereka.mungkin cuma lewat kau sajalah aku mampu jujur tentang semuanya ..
Ingin rasanya aku bertanya pada sahabatku, apakah aku ada setiap saat di hatimu sobatku ? maafkan aku berkata demikian padamu, hati ini selalu gundah akan rasamu padaku. Bukanlah aku bermaksud untuk berlebihan, tapi sungguh, bila aku boleh jujur, diriku ini ingin menjadi yang terbaik untukmu. aku ingin menjadi pelipur di kala kau lara. inilah pengertian sahabat sebenarnya, yaah semua itu menurut pandanganku . sobat , enatah kenapa aku merasakan hal yang agak berbeda saat ini, hatiku mengatakan kau sekarang sudah agak lebih jauh. aku masih ingat dulu, tak ada satu hari pun tanpa kau bercerita padaku. entah apa yang kau ceritakan , tentang dia yang kau sayang, tentang semuanyalah. aku merindukan itu ..
galau ku yang kedua gara-gara si dia, sang lelaki empat huruf. aku tak mampu memisahkan antara rasa sayang dan rasa benci padanya. galau tingkat tinggi.
Entah berapa kali kutulis bahwa kau telah berubah. sangat berbeda dari kau yang kukenal dulu. entahlah , mungkin hatiku belum bisa menerima perubahan ang telah terlulis. tapi aku masih ingat kat-kata terakhirmu untukku
"...tpi entah knpa aq berpikir aq lbih nyaman jadi kakaknya pti ...karena yah gtu ...,maaf yah pti...., bukan htiku ingin menykitimu, tpi mmg tu yang q rskan..,n aq mglrang selalu dekat n u slalu bcara padaku jika da hal2 yang hrus dibcrakan denganq.. maaf yag pti...,janji jangan nanges..,janji jgan nulis di origami....,lw u npati janji nie...,aq janji akan ada sllu sebagau u cintai ... kapnpun dan dimana pun.."
entah sudah berapa kali aku membacanya, berharap akan menjadi kenyataan janjimu yang terakhir.namun aku minta maaf ,jujur setelah membacanya air mataku tumpah tiada tertahan lagi. hanya itulah janji yang tak ku tepati, karena sampai sekarang air mataku masih tetap terjatuh bila mengingat tentang kau dulu. namun boleh kah aku menagih janjimu tentang kehadiranmu saat kapanpun aku butuhkan. maafkan bila aku lancang, mungkin aku terlalu berharap untuk semuanya. sekarang kau sangat jauh dariku. padahal saat ini aku sedang buthkan mu,wahai lelaki empat huruf. bila kau fikir kau lebih pantas jadi kakakku,kenapa sekarang kau seing meninggalkan adikmu dalam kesendirian ?. kau juga pernah bilang padaku, bahwa diantara kita janganlah saling menjauhi, harus tetap saling cerita . bagaimana aku ingin menceritakan tentang jalan hidupku yang kini malang, sedangkan kau sudah tak memiliki kependulian terhadapa jiwaku yang merana saat ini.
Mungkinkah aku terlalu hina untuk dirimu ? burukkah aku untuk mendapat kepercayaanmu ? ingatkah kau pada janji mu dulu ? . Sekarng sahabt akulah yang menjadi kepercayaanmu, pada dialah semua jalan hidupmu berlabuh. dialah tempat kau menulis akan peristiwa yang kau alami. hati ini sangatlah iri melihat itu semua. tapi aku tahu, aku tidak mampu melakukan apapun karena semua itu bukanlah hak ku .
Bila kau berkehendak, berpalinglah sejenak, lihatlah aku. beri aku sedikit kekuatan untuk kembali melangkah. kini aku dalam kegersangan jiwa , tetesi aku dengan embun kebahagianmu. bantu aku bangkit dari jatuhnya jiwaku ...

I Can't Fight This Feeling

I can't fight this feeling any longer
And yet I'm still afraid to let it flow
What started out as friendship has grown stronger
I only wish I had the strength to let it show

And even as I wander I'm keeping you in sight
You're a candle in the window on a cold dark winters night
And I'm getting closer than I ever thought I might

And I can't fight this feeling anymore
I've forgotten what I started fighting for
It's time to bring this ship into the shore
And throw away the oars
Baby, I can't fight this feeling anymore

My life has been such a whirlwind since I saw you
I've been running round in circles in my mind
And it always seems that I'm following you, girl
'Cause you take me to the places that alone I'd never find

And even as I wander I'm keeping you in sight
You're a candle in the window on a cold dark winters night
And I'm getting closer than I ever thought I might

Sabtu, 04 Juni 2011

Keranjang Hati

Assalammualakum wahai cucu adam ..
Seiring dengan kutulis surat ini, saat itu pula jeritan batin semakin menyesakkan dada ini. Selamat ulang tahun yang ke 18 yah, lumayan udah tua. bila aku di ijinkan, aku ingin sedikit berpuisi
bagai kepak sayap burung pulang
perkasa di selasar bintang,
laksana camar menjelajah riang
selami laut penuh tawa
waktupun betah berlabuh: menunggumu di bulan april
kuharap, engkau belumlah petang merah jingga di detik menit
yang hanya duduk membatu menatap
dentang usia
engkau sejatinya adalah pelukis masa dan kisah
bagai senyum berpendar dengan beribu kunang kunang
hingga malam tak lagi gulita
selamat ulang tahun !

Kalau boleh jujur, rasanya pengen kali tangan ini menjulur di depanmu memberikan bingkisan, namun aku tahu aku sudah tak berhak lagi untuk itu semua. Hey, aku masih ingat tahun lalu, dihari ulang tahunmu juga, aku memverikan kado 2hari setelah kau ulang tahun, kusematkan juga sehelai surat didalamnya. embun itu kurasa telah basahi pipi saat semua aku ingat lagi.
Pada tahun ini, aku hanya bisa menyematkan puisi untukmu, yaah aku rasa itu bukanlah berarti apa-apa untukmu, mungkin bukan kata dariku yang kau nanti. ternyata aku terlalu ppercaya diri ya.
ri, sebenernya aku punya harapan, kau tahu ? aku sebenarnya ingin sekali mendapat kepercayaanmu. sesungguhnya jiwa ini begitu iri saat segala deritamu kau curahkan pada sahabatku. hmm, ingin rasanya aku tepis sgla penatmu, namun sungguh apalah dayaku, kesempatan itu tidak pernah aku dapatkan. aku hanya bisa diam sambil berdoa, ya Allah jagn kau berikan orang yang kusayangi itu masalah yang tidak dapat ia selesaikan, kuatkan dia ya Allah, hanya untaian doa itulah menjadi akhir dari segala harapanku.
ri, tahukah kau dihari saat kau ulang tahun kemaren, kenangan itu kembali menghantuiku. aku masih ingat omelan mu padaku, sebagai tanda perhatianmu, aku masih ingat sapamu dikala aku kesendirian, aku masih ingat sorot mata teduhmu itu. hahaha ! bagimu mungkin aku tak pantas untuk mendapatkan semua itu. yap, aku mengerti sekarang, bahwa dia telah mengisi ruang hatimu. dialah yang kini selalu kau nanti, dan dialah penghujung segala perhatianmu. Aku sedih ? tidak, aku hanyalah menangis. Tiada yang mampu aku lakukan. sebenar-benarnya aku hanyalah ingin melihatmu bahagia, walau akhirnya aku tahu bukan aku yang melukis senyummu, bukan suaraku yang membuatmu tenang. kembali tumbuhku terhempas jatuh menerima semuanya.
Ri, sebenarnya aku ingin sekali mengungkapkan sesuatu padamu tentang janjimu dulu. kau dulu pernah mengucapkan bahwa kau akan selalu ada untukku sampai kapanpun dan dimana pun. kau bilang juga jangan pernah gara-gara hubungan kita, aku dan kau menjadi jauh. apakah kau ingat pernag mengungkapkan itu semua ? aku tidak yakin kau ingat. Aku masih ingat bahwa kau juga mengatakan bahwa, kau lebih pantas menjadi kakakku. Namun, kenapa kakak tega meninggagalkan adiknnya dalam kespian saat ini?
ri, bagaiamana pun kau goreskan luka di dinding hati ini,rasa itu tidak akan pernah berubah, bahkan tidak berkurang sedikit pun. Ingin rasanya kau tahu bahwa aku hanya ingin kau bahagia. Aku tak ingin melihat gurat kesedihan di wajah manismu, embun mata tak ingin kusakasikan di mata teduhmu. aku ingin kau bahagia ! hingga mata ini sudah tak bisa lagi melihatmu, sampai itulah rasa itu tidak akan hilang, atau sampai selamnanya. aku sayang padamu ri ...
Surat ini ingin rasanya ku sampaikan padamu, aku ingin sekai mengenang saat indah dulu. agar hatiku teryakini memang dulu cerita indah itu memang ada. satu jam saja, yakinkan aku tentang rasamnu dulu...


untuk yang kusayangi ..


lelaki 4 huruf

Senin, 21 Maret 2011

Inikah ketulusan ?

Ketika aku duduk ditaman, disampingku terlihat beberapa lembar kertas. Awalnya kubiarkan saja, namun hasrat ini terlalu kuat, maka kuambillah.
.....
Dear R***
Aku menulis ini bukan agar kau membacanya dan mengetahui semua yang kurasakan, aku hanya ingin mengungkapkan segala yang ada di hatiku. Hmm, walau hati kecilku menyimpan harapan itu. Namun kusadari, kau tak pantas membaca tulisanku, kau terlalu indah untuk membaca tulisanku ini, walau semuanya adalah tentangmu dan segala yang telah kau berikan padaku.
R***, bila aku diberikan satukesempatan bertanya padamu, aku hanya ingin bertanya padamu, adakah aku sedikit dihatimu? Adakah aku sedikit dipikiranmu ?.
Maaf bila aku lancang, namun hati ini sudah semakin penat untuk menerima semuanya.
Jujur, aku masih merindukan dirimu yang dahulu. Bolehkan aku mengatakan bahwa kau telah berubah...
Hei cucu adam, satu hal yang paling benar adalah aku tetap menyayangimu sampai kapan pun. Namun kadang aku tak mampu jua bila rasa ini tetap kusimpan, dan aku terus merasa tersakiti. Parahnya, aku tak tak mampu melepaskan rasa ku padamu dan diri ini pun semakin terhempas !
Bolehkan aku berkata jujur, semakin hari tingkahmu semakin menusuk batinku, dan hati ini terus terluka tanpa ada yang mengobati. Sadarkah kau ? Tau mungkin aku yang terlalu berlebihan, aku yang terlalu ingin dimengerti, JAWAB AKU ! HAti ini semakin hari semakin ingin teriak, mmelampiaskan segalanya.
Mungkin aku hanyalah seorang mantanmu yang terlalu menyayangimu. Maafkan aku bila hatiku berlaku demikian, aku tak kuasa untuk menghapus semuanya. Bila kau tak ska, kau boleh menghapusnya, maka hentikanlah nafas dari diriku dengan demikian maka aku akan berhenti menyayangimu.
Tanpa kau sadari, aku sebenarnya mengetahui sedikit tentang perasaanmu. Tentang perasaanmu pada si N****, dialah yang menjadi pelabuhan hatimu sebelum aku. Dan saat kau percayakan hatimu padaku, saat itu juga setengah hatimu masih ada padanya. Jangan peprnah dustai aku tentang itu semua! Kuusahakan aku tidak akan marah, karena semua itu soal hati. Namun, aku tak pernah mendapatkan kejujuran itu darimu. Yah hanya lewat semua tulisankulah aku mengungkapkan semuanya. Dan sekarang kau sedang jatuh hati pada seseorang yang mungkin aku tak tahu siapa. Congrats yah ...
Dengarkan aku, aku pernah membaca sebuah kalimat "Saat kita berhenti menyayangi seseorang, bukan karena rasa sayang itu telah hilang, namun karena saat itu kita lihat orang yang kita sayangi lebih bahagia bila tidak bersama kita."
Pepatah inilah yang meyakinkan aku, meyakinkanku untuk melepaskan dirimu.....
R***, tapi sekarang kau anggap apa aku ? Maaf bila aku ingin bertanya demikian. Salah satu dari sahabatku, telah kau nobatkan menjadi sahabatmu, tempat kau bercerita tentang semuanya, dan sahabatku yang lain telah kau tambatkan menjadi teman terbaikmu. Boleh aku bertanta, maka aku ? Mungkinkah aku menajadi pajangan diantara kalian ?
R***, kau yang bilang dulu, bahwa aku tak perlu menjauh, tak perlu segan, bila ada sesuatu maka ceritalah padaku, kau suruh aku menganggapmu sebagai kakakmu. Bagaimana aku bisa cerita padamu, saat kurasakan kepedulianmu padaku sudah tidak ada ? Dan sekarang, aku menjauh darimu kau pun tidak peduli ! ! Wahai kakakku, sampai kapan kau sakiti hati adikmu ini ????
Aku sangat mengaharapkan kepercayaan itu, namun lagi-lagi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Yang bisa kulakuakn hanya tersenyum, bersikap biasa, namun apakah kau tahu bahwa hatiku menagis ? Hmm, kau tak tahu bahkan tak mau tahu. Dalam keadaan seperti ini, hatiku masih berkata menyayangimu, bukan membencimu.Rasa sayangku terlalu kuat dan menutupi rasa sakitku. .
Setiap hari kucoba untuk tegar. Tegar menghadapi semua ini, tegar untuk menerima tingkahmu yang menusuk, sabar melihat kedekatanmu dengan sahabt-sahabatku, tegar mendengar tawa canda kalian, tegar untuk tetap menjauh dari kalian. dan suatu saat aku akan tegar untuk meninggalkan kalian.
Mungkin akan kuakhiri tulisanku, perasaanku sudah sedikit lega. Namun hati ini belum juga sembuh. BIarlah, biarkan aku disini, mengobati luka ini sendiri. Pergilah kau, aku tak mau mengganggumu, pergilah kau cari kebahagian yang tak pernah kau dapatkan dariku . Kusudahi untuk hari ini .

..............
Aku tertegun membacanya, Inikah yang disebut ketulusan seorang cucu hawa ? Kenapa tiba-tiba dadaku sesak membacanya. Ya Tuhan ! Baru kusadari semuanya.


Maret, 2011

Senin, 21 Februari 2011

J'et Aime


Saat mentari sinari dunia
Saat sadar kembali tiba
Saat itu dirimu hadir dalam jiwa

Kala canda deraikan tawa
Saat duka tinggalkan lara
Hanya bayangmu yang tersisa

Sebuah senyuman ...
Tiupkan rangkaian kenangan
Sebuah tatapan ...
Hadirkan sejuta kerinduan

Waktuku terus melaju bersama hari yang berlalu
Hasratku semakin menggebu
Namun bayangmu semakin menjauh
Tinggallah mendung berselimut sendu

Kusampaikan rasa lewat angin
Namun kau tak terasa ...
Kuceritakan bersama nyanyian
Tapi kau tak mendengar ...
Kuberikan kau isyarat
Namun kau tak mengerti ...

Aku memang hanyalah sang biasa
Mungkin tak seindah dia
Tapi kau harus percaya
Tentang hati dan rasa yang ada....

nahrissa
 

(c)2009 note pad. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger