Pages

Sabtu, 12 November 2011

For She and He

Entah dari mana aku menulisnya, mungkin karena aku tak sanggp menceritaknnya atau aku tak pernh tahu ujung masalahku.
Kadang aku merasa terlahir sia-sia. Tiada berguna sama sekali. Lihatr saja lagi-lagi aku salah dalam melangkah.
Aku tak menyangka bahwa seseorang telah merasa tertekan karena diriku. Tuhan maafkan hambumu. dan untukmu wahai saudarku, bukan aku bermaksud untuk merusak kebahagianmu atau apapu yang kau anggap tentangku. Demi Tuhan, aku hanya ngin melihat kau dan dia bahagia. .
Bukan maksudku untuk menjauhkanmu dari dia, hanya saja aku ingin membuat kalian jauh lebih bahagia, hanya itu mkasudku. Bukan ingin melihat mu sengsara karena harus menjauh dari dirinya. Demi tuhan, bukan itu maksudku . Aku hanya ingin mencoba memperbaiki suasana di antara kalian. Aku ingin kalian tetap merasa kebahagian, aku ingin kalian tetap bersama. Hanya itu mauku .
Aku bermaksud untuk memperbiki caramu menyayanginya, aku ingin membuat kau mengerti apa yang sebenarnya dia rasakan. Setelah itu terserah kau dengan cara apa kau memperbaiki hubunganmu dengannya . Tugasku hanya ingin memperjelas segalanya, hingga akhirnya kalian tetap bahagia. Bukan maksudku untuk melihat kau bersedih ....
Saudaraku , mungkin kau tak pernah mengangapku sahabat, bahkan mungkin kau tak pernah mengangapku ada. Tapi percayalah bahwa kau termasuk sahabat terbaikku. Aku ingin melihat kau bahagia dengan dia yang merupakan sahabat terbaikku juga. Karena kalian adalah orang-orang yang kusayangi..
Bila kau merasa tertekan dengan semua ini, kenapa kau harus bilang sekrang, kenapa tidak dari dulu. Maafkan aku yang lancang telah mengekangmu dengan berbagai teori-teori dan penjelasan yang mungkin tidak berguna sama sekali. Mohon maafkan aku.
Rasanya kini aku tersadar, bahwa aku memang lebih baik pergi dri kehidupan kalian saja. Aku akan berhenti mencapuri urusan tentang kau dan dia. Toh, bila semuanya malah jadi lebih indah, kenapa tidak ? Maka aku akan menjadi orang yang sangat menyesal bila aku tetap berada di antara kalian. BUkan ingin membantu kalian, aku malh merusak segalanya.
Terima kasih atas kejujuranmu selama ini. Terima kasih telah membuka mataku. Bahwa aku memang terlalu mulia untuk di anggap sebagai seorang manusia. Aku akan keluar dari jalurku selam ini, mencoba untuk berhenti menjadi perusuh diantara kalian. Sekali lagi mohon maafkan aku....
...
.....
.......


Untukmu Saudaraku , Ikhsan H & Nastiti A
 

(c)2009 note pad. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger