Pages

Sabtu, 15 Oktober 2011

Letter for God

Zahra Yahya ...

Beruntungnya gadis riau itu, Tuhan.

Menjadi temanmu adalah apa yang aku inginkan, menjadi kekasihmu adalah apa yang aku impikan.

Lebih dari 1000 malam kulewati hari bersamamu. Telah banyak kenangan indah tercipta dibenakku. Membuat aku semakin lemah untuk bisa melupakanmu. Rasanya ingin bibir ini mengatakan, bahwa aku sangat menyayangimu, aku sangat butuh engkau sebagai penyelemat kehancuran jiwaku. Tuhan, kenapa kau berikan aku kenyataan yang sangat pahit ..

Semua orang bilang "sabar yah put, semua cuma soal waktu" . Tuhan... mereka begitu mudah mengatakannya. Tapi lihatlahku, tak bisakah kalian lihat kepedihan dalam tawaku ? ooo Tuham , rasanya aku tak sanggup untuk semua.
Sesakit apapun peraaan ini disakiti olehnya, masih saya aku memangil namanya kala sepi menyerangku. Tuhan, apa lagi yang harus kulakukan.

Aku ingin qori tahu bahwa aku hancur, karena apa ? karena aku ingin dia memilih aku, bukan dia. aku ingin qori tahu bahwa aku menangis membayangkan wajahnya, berharap qori akan bertanya "pti knapa?" oooo Tuhan untuk mendapat kepedulianya saja, aku harus rela mengeluarkan air mata itu lagi.

Tapi Tuhan, aku ingin qori bahagia. aku ingin qori tersenyum setiap malam kala tidurnya. Tuhan, aku ingin tiada kesedihan yang menaunginya. Dan aku ingin, akulah yang menjadi pelipur laranya. oooo Tuhan, sampai kapan aku harus memendam segalanya. ataukah memamng rasa sayang gadis riau itu jauh lebih besar dari rasa sayangku untuk qori ? aku rasa memang iya, buktinya qori lebih memilih gadis itu di banding aku.


Tuhan, kenapa harus gadis itu ? Inikah yang terbaik untukku ? Aku percaya bahwa apa yang Kau berikan adalah yang terbaik untukku, tapi kenapa kenyataan sepahit ini yang kau berikan padaku ? Padahal kau tahu, pada saat ini hal terindah bagiku hanyalah hambaMu yang bernama Qori Fajar Hermawan. Tuhan Tuhan, harus seberapa banyak lagi air mata yang harus ku keluarkan untuk seuntai senyum bahagia di bibirku. Ataukah aku yang teralu meminta kepadaMu ?? Tuhan , aku yang lebih dulu mengenal qori dibanding gadis itu, aku yang selalu mendoakan dia walau dia tak pernah tahu. TUHAN !! kenapa qori mememilih gadis itu ?!!! Bisakah kau berikan sedikit kalimat yang mampu menghetikan derai air mata ini ...

Tuhan bila kudiberi kesempatan, izinkan aku untuk mencintanya,.
namun bila waktuku telah habis dengannya, biar cinta hidup sekali ini saja..

Tuhan aku ingin qori bahagia, walau kini ku tahu bukan aku yang membuat senyum dibibirnya. Bukan aku yang dipanggilnya kala kesepian . Tapi izinkanlah aku untuk memastikan dirinya selalu dalam kebahagian. Izinkan aku utnuk bisa mendoakannya selalu., ..
 

(c)2009 note pad. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger