Pages

Jumat, 26 Agustus 2011

Hidup ini Berat !

Sobat, hanya pada au menuliskan segalanya. Entah kenapa, walau kerjamu hana diam saja tapi aku tetap ingin selalu bisa bercerita padamu, padahal kau tahu aku punya 2 sahabat yang sangat kusayangi. Tapi maaf sahabatku, bukan aku tak menganggap kalian, tapi ada sebagian rasa di hati ini yang aku tak tahu apa namanya, perasaan ini melarang aku untuk menceritakan semua bebanku pada kalian berdua.
Sobat, sungguh aku ingin menangis, ingin teriak, melampiaskan segala yang ada. Aku ingin mengatakan bahawa aku marah, aku ingin mengatakan bahwa aku cemburu, aku ingin megatakan bahwa aku iri. Tapi dayaku tak ada Sobat... Aku hanya terdiam, melihat diri yang semakin hancur dibuat perasaan ini.Aku hanya menangis, dan terus menagis. karna aku memang tak tahu apa yang harus kulakukan.
Sesungguhnya aku butuh pelukan dari hamba Mu ya Allah. aku butuh genggaman tangan yang menguatkan aku dalam melewati rintangan hidupku Ya Allah.Bolehkah aku memintanya padaMu, atau aku memang terlalu hina untuk memintanya dariMu ...
Tuhan , bila kau izinkan aku ingin berada di duniamu, tidak di duniaku sekarang. ..

Minggu, 21 Agustus 2011

Saat Malam Tiba

Aku hanya berdiri terpaku menatap langit. Pandanganku kosong, terukir raut sendu di wajahku sama seperti langit yang mendung kala itu. Kesepian yang melanda jiwaku sudah memakan sebagian dari kewarasanku. Tak terhitung lagi malam-malam yang ku lewati bersama kesendirian. Hanya dialah temanku kala senja menjemput gelap.
Ku akui , sampai sekarang aku belum mampu terlepas dari bayang-bayangmu , Ri... Entah sampai kapan aku terus seperti ini, belum merelakan dirimu dengan yang lainnya. Maafkan aku atas perasaanku ini.Maafkan... Aku tak punya daya untuk menghapusnya. Mungkin bila aku mati nanti rasa itu juga mati.
Ri , tak bisakah engkau kembali seperti dulu, seperti janjimu padaku dulu. Maaf bila aku terlalu lancang untuk menagih janji itu dulu. Tapi memang sesungguhnya aku terlalu berharap untuk menjadikan janjimu itu kenyataan.
Tapi , sekarang rasanya kau telah menjauh dariku. rasanya tak ingin diusik lagi oleh kehadirannku, tak ingin mengingatku lagi. jangan katakan tidak untuk itu. matamu telah mengisyaratkan semuanya padaku.
Bila aku boleh jujur tentang aku yang sebenarnya, sungguh kacau diriku sekarang, sangat berantakan. Tahukah engkau, tiap malam hingga larut aku selalu menunggu kabar berita dari dirimu. Tahukah engkau tiap hari terangkai khayalan indah saat bisa bersamamu.
Najla, sugguh beruntung gadis itu. paras jelita, seperti hatinya. Ingin rasanya aku sepperti dia, tapi aku tahu aku adalah aku. Saat ini perahu hatimu telah tertambat di pelabuhannya. Sungguh menyakitkan buatku.
Tapi semakin hari, aku mencoba untuk mendewasakan segala perasaan yang ada, melebarkan ruang tiangkap pengertian. Kucoba untuk merelakanmu dengan Najla. Aku tak ingin kau bersedih, aku hanya ingin kau bahagia. Dan aku sadar kebahagianmu bukan denganku Ri.
Ku coba tersenyum didepanmu, kucoba membiasakan segala keadaan. Walau tanpa kau tahu, jiwaku luluh lantah, berantakan. Ku kuatkan jiwaku untuk melewati hari dengan kesendirian, KU yakinkan hatiku untuk tetap melewati malam walau dalam kesunyian. Aku hanyalah mengirimkan doa yang tulus untuk dirimu dan Najla. Semoga kalin cepat bersatu. Mudah-mudahan dengan melihatmu dengan Najla bahagia, aku bisa lebih tenang untuk meninggalkan dunia ini. ..
 

(c)2009 note pad. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger