Assalammualaikum….
Tuhan adalah
Maha Cinta
Tuhan adalah
Maha Kasih
Tuhan adalah
Maha Sayang
Banyak hal
yang ingin aku ungkapkan dalam tulisanku kali ini. Semenjak adamku kehilangan
bundanya pikiranku semakin kacau. Entahlah, tulisan kali ini hanya bertema
tentang cinta, namun sungguh maaf bila alurnya tidak jelas. Aku hanya ingin
sedikit mengurangi jeritan jiwaku.
Semenjak
tanggal 24 Desember 2012, terhitunglah hari ia mulai kehilangan bundanya.
Semenjak itu pikiranku kalut. Kecemasan tentang dirinya mulai menghampiriku.
Kau tahu apa yang kutakutkan ? Semangatnya. Semangat untuk meraih cita-citanya
di Malang sana.
Bahkan aku
takut dia merasakan sedih berkenpanjangan. Hingga kumintalah pada Tuhanku,
untuk mengalihkan sedihnya untukku saja. Perasaan macam apa itu ? Aku menghadiri
pemakaman bundanya. Aku tak mampu membayangkan menjadi dirinya, bahkan untuk
terakhir kalinya, dia tak bisa melihat wajah bundanya. Dari Malang ia terbang
pukul 10 malam. Sedangkan bundanya harus dimakamkan hari itu juga.Oo Tuhan,
kuatkan hatinya.
Tuhan ...
Rencana apalagi yang ingin kau sampaikan
padaku.Bukankah kepergian bundanya merupakan hal berat baginya ? Apa Kau yakin
dia mampu melewatinya ?. Tuhan izinkan kau dengarkan doaku kali ini, aku
mohonn. Aku berdoa untuknya, Tuhan.
Tuhan, kuatkan hatinya. Buatlah ini menjadi
kekuatan baru untuk hidupnya. Tuhan, peluk dia, aku mohooon. Bantu dia
menggapai mimpi-mimpinya, berikan dia hidup dan senyuman baru.
Itulah
sedikit doaku untuknya. Sosok yang sudah tertata rapi dihariku. Dialah manusia
yang paling kunanti kehadirannya. Bahkan saat sekarang ini, sampai tanggal 29
nanti dia masih di Binjai. Sejujurnya, masih berani aku berharap dia mau
bertemu denganku berharap ia mau menyempatkan mengembalikan buku yang dulu
katanya belum sempat ia kembalikan padaku. Jahat sekali aku ya ? egois ? sangat
egois. Tapi sisi hatiku kadang merelakannya. Yang terpenting adalah dirinya,
dirinya dan senyumannya, dirinya dan semangatnya. Kemarin tanggal 25 desember,
teman-temanku berkunjung kerumahnya. Aku telah datang kerumahnya saat
kemarinnya. Walau bibirku mengatakn aku tak ingin datang lagi, namun hatiku
terus mengharapkan ada yang ingin mengajakku kesana lagi. Tapi suratan Tuhan
tidak seperti itu, aku hanya diwajibkan dirumahku berdoa untuknnya. Ikhlasss
... walau berat.
Sejak saat
itu hatiku mulai sakit. Sakit menahan rasa rindu padanya, sakit menahan
kecemasan yang tak juga mampu tersampaikan. Rasa ini sudah terlalu lama
dihatiku, sejak 4 tahun yang lalu. Dan sampai sekarang rasa itu tidak pernah
pudar untuknya. Rinduku masih untuknya, bahkan zona nyamanku masih berada
padanya. Aku tak mengerti maksud Tuhan apa memberiku cinta yang sebesar ini.
Padahal Dia tahu sendiri, aku terlalu lemah untuk memikulnya. Apa yang harus
kulakukan bila cinta ini selalu bertepuk pada tanganku saja??
Tapi itulah
cinta, selalu ada keindahan dibalik semuanya. Aku mencintainya. Tidak ada koma
untuk kalimat itu. Tunggu dulu, apakah itu cocok untuk rasaku ini ? Aku tak
perduli, mau itu namanya cinta ataupun kasih dan sayang, yang ku tahu bahwa aku
selalu merindukannya dan berdoa untuk kebahagiannya, selalu. Aku tak mau
mengatakan selamanya, namun di dalam kesdaranku hari ini, aku masih
mencintainya dan aku masih berdoa untuk kebahagiaannya.
Jangan kau
kira yang kusebut sebagai adamku juga merasakan hal yang sama sepertiku. Itu
masih menjadi harapan terindah buatku sampai aku menulis ini. Bintang akan
tetap berada dilangit, namun demikian aku tetap mencintainya. Sejak 4 tahun
lalu kupendam rasaku ini padanya. Aku ralat, aku tak berani mengatakan bahwa
dia tak pernah tahu rasaku ini. Dulu saat SMA, kami pernah bersama, tapi hanya
3 bulan. Sejak saat itu mulailah dia asyik dengan kehidupannya. SMA adalah masa
yang paling indah bagiku, walau kami hanya berteman namun kepeduliannya
melebihi seorang teman.Dan celakanya sampai saat ini aku masih berharap akan
hal itu walaupun aku sadar sudah lebih dari satu tahun masa itu berlalu.
Aku
mencintainya tanpa alasan apapun. Tak perduli orang berkata apa. Bahkan ketika
ia mungkin tidak perduli lagi padaku. Kau mengerti kenapa aku sebutkan mungkin
? Sebagian dari hatiku masih sedikit meyakini bahwa dia belumlah berubah, dia
masih tetap perduli dengannku. Karena kutahu bahwa dia menunjukkan rasa
pedulinya padaku dengan sentuhan yang berbeda, walau sering kenyataan
memberitahukan padaku bahwa ia memang benar-benar sudah berubah. Apapun yang
terjadi, sampai saat ini masih dia yang menajdi energi ditiap hariku. Dialah
rotasi dalam bumiku, hingga bila aku kehilangannya maka aku kehilangan
rotasiku, dan kau pasti tahu apa yang terjadi dengan bumiku, aku akan hancur.
Mencintainya sudah menjadi denyut dalam jantungku, mengalir layaknya oksigen
dialiran darahku, dan bila dia menghilang, maka aku akan berhenti bernafas.
Aku
mencintainya tanpa maksud apapun. Saat ini yang kutahu bahwa perasaankulah
mengisyaratkan padaku bahwa aku mecintainya dalam rindu dihari-hariku.Bukan
karena materi yang dia miliki, aku hanya mencintai sosoknya, dialah manusia
yang paling kaya karena dia punya cinta untuk membuat aku bisa bernafas lebih
lega sampai saat ini. Bahkan aku tak perduli pada parasnya, namun dialah
manusia yang paling tampan di duniaku. Aku hanya ingin melihat dia bahagia,
senyuman hatinya itu sudah cukup untukku. Walau sampai sekarang aku masih
melebarkan ruang tingkap pengertian, bila memang bukan aku tulang rusuk
baginya. Tapi mencintainya adalah keindahan bagiku. Sungguh, mencintainya
adalah morfin kala sakau menyerangku. Hingga ku sadari aku telah candu untuk
terus mencintainya.
Aku
mencintainya dengan segala kemurahan hatiku. Aku tak pernah ingin dia membayar
setiap cinta dan doa yang kuberikan padanya. Sampai hari ini, masih terus
kuselipkan kebahagiannya disetiap sembah sujud dalam tiap shalatku. Senyuman
tulus sudah cukup untuk membayar tiap doaku pada Tuhanku untuknya.
Kebahagiannya sudah cukup menjadi imbalan dari cinta yang kualirkan untuknnya.
Inilah cintaku padanya, aku tak perlu sedu sedan meminta dia untuk melihatku.
Karena aku yakin aku punya Tuhan yang mengantur segala hidup dan cintaku. Dan
memang aku mencintainya dengan segenap kemurahan hatiku, tanpa perlu bayaran
dan imbalan. Karena mencintainya sudah menjadi kaki dalam tiap langkahku,
hingga bila dia tidak ada maka aku akan berhenti melangkah.
Aku mencintainya
dengan sesadar-sadarnya aku.Inilah cinta, selalu ada kebahagian disetiap
perihnya. Cinta adalah senyuman dalam setiap keindahan dan kebahagian. Didalam
perih disetiap cintaku selalu kutemukan keindahan dalam kebahagian. Karena
kebahagian tidak perlu dicari hanya perlu ditemukan dalam setiap luka yang
terbersit. Aku yakin, perih dan kebahagian selalu berjalan berdampingan,
tinggal aku saja ingin menggengam pada sisi yang mana. Yah, aku bahagia karena
aku mencintainya. Aku tak pernah setengah hati untuk mencintainya. Inilah
setulus-tulusnya hatiku, tanpa perlu aku harus memiliki raga dan hatinya.
Keajaiban cinta dalam duniaku, karena cinta tak perlu memiliki. Karena cinta
adalah kebahagian, bahagia karena aku masih diberi kesempatan dari yang Maha
Cinta untuk bisa merasakan , bisa menberikan cinta untuknya.
Aku
mencintaimu karena aku ingin bahagia. Maka aku ingin terus mencintaimu dalam
doaku. Karena ketika aku mencintaimu, aku melihat Tuhanku pada dirimu, hatiku
akan damai sama seperti aku bersama Tuhanku. Bahkan aku tidak perduli bila aku
bukan jodohku. Karena aku masih punya Tuhanku, Tuhanku yang selalu mencintaiku,
seperti aku mencintaimu.
Cinta
datang ketika cinta membutuhkan cinta ..
dari yang rindu jiwanya
Nahrissa